Share
Get widget
Selamat datang di blog Alas Tengah Adventure

Jumat, 23 Desember 2011

7 Puncak Tertinggi di Indonesia

Hampir sama dengan konsep Seven Summits yang terdiri dari tujuh puncak gunung tertinggi dari tujuh benua di dunia, bedanya dengan The Seven Summits of Indonesia merupakan terdiri dari tujuh puncak tertinggi di tujuh kepulauan utama di Indonesia. Tujuh kepulauan tersebut adalah Papua, Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara (Bali dan Nusa Tenggara).

The Seven Summits of Indonesia


Cartenz Pyramid


Gunung tertinggi di Papua merupakan Cartenz Pyramid atau disebut juga Puncak Jawa dengan ketinggian 4.004 m dpl. Puncak Jaya merupakan puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk dalam Seven Summits di tujuh benua dunia versi Reinhold Messne.   

Gunung Binaiya

Puncak tertinggi di Kepulauan Maluku dengan ketinggian 3.027 m dpl , terletak di Pulau Seram wilayah Kabupaten Maluku Tengah.

Gunung Latimojong

Puncak Gunung tertinggi di Pulau Sulawesi, dikenal dengan nama Puncak Ranu Kambola dengan ketinggian 3.478 m dpl, gunung tidak berapi ini terletak di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Indonesia.

Gunung Bukit Raya

Puncak gunung tertinggi di Kalimantan dengan ketinggian 2.278 m dpl, terletak di Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah, Indonesia.

Gunung Rinjani

Puncak gunung tertinggi di Pulau Nusa Tenggara dan Bali, dengan ketinggian 3.726 m dpl terletak di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat.

Puncak Mahameru Gunung Semeru

Puncak tertinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian 3.676 m dpl berada di antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Propinsi Jawa Timur.

Gunung Kerinci

Puncak Gunung tertinggi di Sumatera atau disebut juga dengan Puncak Indrapura dengan ketinggian 3.800 m dpl berada di perbatasan propinsi Sumatera Barat dan Jambi.




Edelweiss

Anaphalis javanica, yang dikenal juga dengan nama edelweiss jawa adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Dikategorikan sebagai tumbuhan langka karena populasinya yang semakin menipis. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki.

Keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak, sangat sayang jika bunga yang mengagumkan dari cara hidup yang luar biasa ini punah. Menjaga mereka tetap merekah dengan indahnya atau membinasakan populasi mereka untuk kepentingan pribadi ?? apa yang akan kita lakukan kedepan merupakan sebuah pilihan untuk tumbuhan luar biasa ini.

Kamis, 23 Juni 2011

Putuk Lesung

Putuk Lesung terletak di lereng Gunung Arjuna, kita biasanya melakukan pendakian lewat jalur Purwosari untuk menuju kesana karena lebih dekat dibanding dengan jalur-jalur yang lainya. Suasana dan panorama alam disana tak kalah menakjubkan dibandingkan dengan beberapa tempat di Gunung Arjuno, di dominasi tumbuhan ialang dan sedikitnya pepohonan, suasana malam hari tidak kalah menarik disini karena kita bisa memanjakan mata kita menikmati lampu-lampu kota yang berkedip dibawah dikarenakan sedikitnya pepohonan di area tersebut membuat mata kita lepas untuk menikmati panorama bintang darat (lampu kota).

Disana terdapat juga peninggalan purbakala yang berbentuk seperti tumbukan padi atau beberapa pengertian lain menurut mereka, kami memang belum benar mengerti asal usul dari benda tersebut, menurut kami benda tersebuk layak kita jaga dan rawat sebagaimana mestinya karena itu merupakan warisan dari para pendahulu kita dan untuk anak cucu kita kelak nanti, sayang jika kita hanya memandang sebelah mata dan lebih parahnya merusak bagian dari peninggalan tersebut. Menjaga dan menghormati keberadaan benda peninggalan tersebut akan memberikan kesempatan untuk anak cucu kita belajar mengenal para pendahulunya.

Senin, 23 Mei 2011

Bivak











Bivak adalah tempat berlindung sementara di alam bebas ketika kita mengalami kerusakan pada alat berlindung di alam bebas, selain itu kita bisa menggunakan shelter yang sudah ada jika itu ada.

BIVAK terbagi atas beberapa jenis :

1. Bivak Alam
Tempat berlindung yang dibuat dengan menggunakan bahan - bahan yang terdapat di alam seperti Pohon tumbang, lubang pada pohon besar, Gua, Bivak dari bambu, Bivak dari daun tumbuh - tumbuhan.

2. Bivak buatan
Bivak dengan menggunakan alat yang tersedia dari perlatan yang kita bawa, misalnya dengan menggunakan plastik, Fly sheet.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak :

1. Waktu
Berapa lama bivak digunakan, engan merencanakan akan berapa lama berlindung di suatu tempat, penghematan tenaga dan kesadaran emosi akan terjaga.

2. Sendiri atau kelompok
Buatlah bivak sesuai dengan kebutuhan dari kondisi dan kebutuhan yang ada.

3. Tempat
  1. Dirikan bivak yang terlindung dari terpaan angin, jangan dirikan bivak ditempat yang terbuka dari terpaan angin.
  2. Dirikan bivak pada tempat yang kering dan rata, untuk daerah yang lembab, buatlah para - para yang kokoh. Jangan dirikan bivak dilereng gunung atau lembah.
  3. Dirikan bivak dibawah kerindangan pohon yang tembus sinar matahari. Jangan dirikan dibawah pohon yang rapuh dan lapuk.
  4. Pada situasi bivak yang permanen, usahakan dirikan pada daerah yang dekat dengan sumber air. Jangan dirikan bivak dialiran sungai dan jalur lintas binatang.

Rabu, 23 Maret 2011

Coban Talun


Cobal Talun merupakan salah satu tempat perkemahan yang ideal, terletak di Dusun Junggo Desa Tulungrejo Kec. Bumiaji Malang Utara/Batu, air terjun dengan ketinggian 8 meter, membentuk kolam yang dangkal di bawah air terjun. Dengan suasana alam yang begitu asri mampu menawarkan rasa damai dan sejuk bagi wisatawan.

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=202055679862652&set=a.197546623646891.44810.135269313207956&type=1&ref=nf